SINGKAWANG – Sebanyak 600 warga binaan Lapas Kelas IIB Singkawang mengikuti program Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Skreening Jiwa di Aula Lapas, Sabtu (29/7/2023).
Dalam kegiatan ini, Lapas Singkawang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Singkawang dan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalbar.
“Kegiatan yang dilakukan Lapas Singkawang merupakan salah satu implementasi dari keterpaduan,” ujar Pj Wako Singkawang, Sumastro.
Posbindu ini adalah kolaborasi antara Lapas dan stakeholder yang terkait diantaranya jajaran di Pemkot Singkawang.
“Mudah-mudahan dengan kolaborasi yang bersinergi maka program pembinaan warga binaan Lapas bisa lebih baik lagi,” katanya.
Sementara Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham RI, Elly Yuzar memberikan apresiasi kepada pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.
“Kolaborasi seperti ini baru pertama kali saya temukan yang melibatkan seluruh Puskesmas se Kota Singkawang. Yang mana Nakesnya sebanyak 80 orang turun ke Lapas guna mensukseskan acara tersebut,” katanya.
Mengenai program yang dilakukan Lapas Singkawang, siapapun dia yang masuk ke dalam Lapas lanjutnya, tentunya ada hal-hal yang pasti menambah pikirannya, yang mungkin bisa menambah stres yang lebih tinggi dan dikhawatirkan stres tersebut meningkat yang akhirnya bisa mengakibatkan gangguan kesehatan mental.
“Maka inilah yang dilakukan Lapas Singkawang untuk melakukan deteksi dini dengan mengskreening seluruh warga binaan sehingga mendapatkan peta tentang kesehatan jiwa dari mereka,” ujarnya.
Dari peta itulah akan dilaksanakan suatu program untuk diarahkan kemana yang akhirnya warga binaan bisa dalam keadaan sehat lahir dan batin untuk mengikuti program pembinaan yang harapannya jika sudah bebas mereka bisa menjadi maayarakat yang berguna.
“Secara presentase atau penilaian, untuk Lapas Singkawang saya katakan luar biasa,” ungkapnya. (Uf)